Pagi ini saya bangun lebih cepat. Hati saya sangat sakit. Kosong. Saya tidak pernah merasa sekosong ini sebelumnya.
Saya tidak mau menangis, karena itu hanya menambah kesakitan saja.
Saya berpikir, "Tuhan, saya tidak punya siapapun. Hahaha!"
Saya berpikir untuk duduk dan berdoa. Saya ucapkan demikian -
"Tuhan, saya pasrah. Apapun yang terjadi, saya pasrah. Beri saya kekuatan. Saya ampuni, ampuni, ampuni ( saya ucapkan ampuni lebih dari 3x tentunya ) mereka yang jahat dengan saya. Saya ampuni."
---
25 Mei, 2017. Hari yang tidak akan pernah saya lupakan.
Saya kehilangan uang saya sekitar 8 juta. Tapi saya bersyukur. Saldo saya ada sedikit lebih banyak, di tengah orang yang tega sedang membobol atm saya, saya cepat sadar dan mengamankan sisa uang tadi lewat M-Banking saya.
Saya sama sekali tidak terpikir bagaimana orang itu bisa memiliki dompet saya, setelah saya cek memang dompet saya hilang. Saya coba tenang. Saya cek mutasi, pelaku menarik uang saya di ATM Bank Jabar - Java Mall.
Disini lah salah saya, saya sempat menanyakan paranormal. Ya, saya panik. Paranormal tersebut bilang bahwa pelaku masih di Java Mall. Saya bergegas mengajak mantan saya untuk ke Java Mall saat itu juga ( saya tdk punya pikiran minta bantuan orang lain selain dia )
Tapi saat disana, itu pun nihil. Begitu banyak orang dan saya tdk tahu yg mana pelakunya. Sialnya, ATM BJB tersebut juga tidak ada CCTV ataupun lampu. Sungguh payah.
Saya bergegas ke Starbucks Paragon karena malam sebelumnya, sekitar jam 10 malam saya masih membeli makanan dengan uang dari dompet. Saya minta cek CCTV, itu pun nihil. Tidak ada bukti orang mengambil dompet saya. Mungkin karena saya tdiak detail melihat, karena durasi video yang lama dan keterbatasan waktu.
Entah. Saya masih tidak habis pikir kapan dompet saya diambil dan bagaimana pelaku bisa mengetahui pin saya? Apakah pin saya semudah itu ditebak?
Raib uang saya sekitar 8 juta rupiah, surat-surat, dan USB yang berisi file-file yang menyangkut masa depan saya.
--- Blaming ---
Saya pulang, kecewa. Saya menyalahkan diri sendiri, orang lain, bahkan TUHAN. Bahkan saya punya pikiran bunuh diri. Ini gila!
Ini bukan pertama kalinya. Sebelumnya saya pernah di gendam orang dan uang saya raib 2,5 juta. Kemudian selang beberapa lama, dompet saya yang hilang.
Apa ini kecerobohan saya? Saya merasa sudah menyimpan semua dengan baik. Kenapa harus saya? Pasti banyak orang lain yang lebih ceroboh bukan? Tolong, saya capek. Apa salah saya? Mengapa saya dirundung sial bertubi-tubi?
Sepanjang perjalanan pulang saya hanya menyalahkan semua keadaan. Saya kesetanan.
Kami sempat mampir ke supermarket, saya bahkan sempat mengambil silet, dan baygon. Tapi batal. Saya letakkan. Bunuh diri hanya memberikan sakit pada orang sekitar saya.
Untung saya cepat sadar, apa iya nyawa saya semurah itu? TIDAK.
-------
Saat sampai di kost, saya masih bergulat dengan batin. Saya menangis saya berdoa. Saya percaya ada yang melindungi saya. Saya minta ampun. Saya berdoa. Kemudian saya coba tidur.
Hingga tadi pagi saya terbangun dengan perasaan tersebut.
------
Saya instropeksi lagi ke belakang.
Apa sebetulnya mau Tuhan?
Entah saya yang geer atau bagaimana, tapi saya yakin Tuhan mau dekatkan saya dengan Dia lagi. Kalaupun bukan, biarlah saya tetap punya paradigma itu. Karena paradigma lain akan membunuh saya.
Mulai sekarang saya akan coba kembali. Terimakasih atas kesempatan ini. Izinkan saya berbangga diri dengan semua kejadian ini. Mungkin belum tentu orang bisa berpikiran seperti saya di kala susah. Saya bangga. Belum tentu orang kuat kehilangan seperti ini. Saya tidak mau stress. Saya percaya saya punya Tuhan yang akan cukupkan semua, dan saya akan buktikan.
Saya akan mulai dengan doa, puasa, dan baca alkitab.
Saya tidak punya siapapun di kota ini kecuali Tuhan.
Suatu hari saya akan buka semuanya dan saya jadikan kesaksian hidup.
---
Mungkin ada yang berpikir, bahkan iblis di diri saya berpikir "lu kalau ada masalah aja baru deket sama Tuhan, gak tahu diri."
Tapi percayalah, mungkin ini memang Tuhan izinkan terjadi BERKALI-KALI untuk mengingatkan saya yang terlalu bebal. Masih syukur saya tidak diizinkan sampai K.O.
Selalu ada sisi lain yang bisa disyukuri, Saya percaya.
Hidup ini mati tidak bawa harta. Sama sekali tidak.
Di akhir zaman ini, izinkan saya berubah. Dan berbuah.
----
Saya tidak sendiri. Saya tahu saya tidak sendiri. Kali ini saya mau respons dengan benar.
---
Lewat blog ini saya akan terus berbagi pengalaman perubahan saya ke depannya.
JOY -- Joy / sukacita adalah satu-satunya yang tidak bisa diambil oleh iblis.
And i do have it!
Saya tidak mau menangis, karena itu hanya menambah kesakitan saja.
Saya berpikir, "Tuhan, saya tidak punya siapapun. Hahaha!"
Saya berpikir untuk duduk dan berdoa. Saya ucapkan demikian -
"Tuhan, saya pasrah. Apapun yang terjadi, saya pasrah. Beri saya kekuatan. Saya ampuni, ampuni, ampuni ( saya ucapkan ampuni lebih dari 3x tentunya ) mereka yang jahat dengan saya. Saya ampuni."
---
25 Mei, 2017. Hari yang tidak akan pernah saya lupakan.
Saya kehilangan uang saya sekitar 8 juta. Tapi saya bersyukur. Saldo saya ada sedikit lebih banyak, di tengah orang yang tega sedang membobol atm saya, saya cepat sadar dan mengamankan sisa uang tadi lewat M-Banking saya.
Saya sama sekali tidak terpikir bagaimana orang itu bisa memiliki dompet saya, setelah saya cek memang dompet saya hilang. Saya coba tenang. Saya cek mutasi, pelaku menarik uang saya di ATM Bank Jabar - Java Mall.
Disini lah salah saya, saya sempat menanyakan paranormal. Ya, saya panik. Paranormal tersebut bilang bahwa pelaku masih di Java Mall. Saya bergegas mengajak mantan saya untuk ke Java Mall saat itu juga ( saya tdk punya pikiran minta bantuan orang lain selain dia )
Tapi saat disana, itu pun nihil. Begitu banyak orang dan saya tdk tahu yg mana pelakunya. Sialnya, ATM BJB tersebut juga tidak ada CCTV ataupun lampu. Sungguh payah.
Saya bergegas ke Starbucks Paragon karena malam sebelumnya, sekitar jam 10 malam saya masih membeli makanan dengan uang dari dompet. Saya minta cek CCTV, itu pun nihil. Tidak ada bukti orang mengambil dompet saya. Mungkin karena saya tdiak detail melihat, karena durasi video yang lama dan keterbatasan waktu.
Entah. Saya masih tidak habis pikir kapan dompet saya diambil dan bagaimana pelaku bisa mengetahui pin saya? Apakah pin saya semudah itu ditebak?
Raib uang saya sekitar 8 juta rupiah, surat-surat, dan USB yang berisi file-file yang menyangkut masa depan saya.
--- Blaming ---
Saya pulang, kecewa. Saya menyalahkan diri sendiri, orang lain, bahkan TUHAN. Bahkan saya punya pikiran bunuh diri. Ini gila!
Ini bukan pertama kalinya. Sebelumnya saya pernah di gendam orang dan uang saya raib 2,5 juta. Kemudian selang beberapa lama, dompet saya yang hilang.
Apa ini kecerobohan saya? Saya merasa sudah menyimpan semua dengan baik. Kenapa harus saya? Pasti banyak orang lain yang lebih ceroboh bukan? Tolong, saya capek. Apa salah saya? Mengapa saya dirundung sial bertubi-tubi?
Sepanjang perjalanan pulang saya hanya menyalahkan semua keadaan. Saya kesetanan.
Kami sempat mampir ke supermarket, saya bahkan sempat mengambil silet, dan baygon. Tapi batal. Saya letakkan. Bunuh diri hanya memberikan sakit pada orang sekitar saya.
Untung saya cepat sadar, apa iya nyawa saya semurah itu? TIDAK.
-------
Saat sampai di kost, saya masih bergulat dengan batin. Saya menangis saya berdoa. Saya percaya ada yang melindungi saya. Saya minta ampun. Saya berdoa. Kemudian saya coba tidur.
Hingga tadi pagi saya terbangun dengan perasaan tersebut.
------
Saya instropeksi lagi ke belakang.
Apa sebetulnya mau Tuhan?
Entah saya yang geer atau bagaimana, tapi saya yakin Tuhan mau dekatkan saya dengan Dia lagi. Kalaupun bukan, biarlah saya tetap punya paradigma itu. Karena paradigma lain akan membunuh saya.
Mulai sekarang saya akan coba kembali. Terimakasih atas kesempatan ini. Izinkan saya berbangga diri dengan semua kejadian ini. Mungkin belum tentu orang bisa berpikiran seperti saya di kala susah. Saya bangga. Belum tentu orang kuat kehilangan seperti ini. Saya tidak mau stress. Saya percaya saya punya Tuhan yang akan cukupkan semua, dan saya akan buktikan.
Saya akan mulai dengan doa, puasa, dan baca alkitab.
Saya tidak punya siapapun di kota ini kecuali Tuhan.
Suatu hari saya akan buka semuanya dan saya jadikan kesaksian hidup.
---
Mungkin ada yang berpikir, bahkan iblis di diri saya berpikir "lu kalau ada masalah aja baru deket sama Tuhan, gak tahu diri."
Tapi percayalah, mungkin ini memang Tuhan izinkan terjadi BERKALI-KALI untuk mengingatkan saya yang terlalu bebal. Masih syukur saya tidak diizinkan sampai K.O.
Selalu ada sisi lain yang bisa disyukuri, Saya percaya.
Hidup ini mati tidak bawa harta. Sama sekali tidak.
Di akhir zaman ini, izinkan saya berubah. Dan berbuah.
----
Saya tidak sendiri. Saya tahu saya tidak sendiri. Kali ini saya mau respons dengan benar.
---
Lewat blog ini saya akan terus berbagi pengalaman perubahan saya ke depannya.
JOY -- Joy / sukacita adalah satu-satunya yang tidak bisa diambil oleh iblis.
And i do have it!
Comments
Post a Comment